• Featured : 2 columns, Right sidebar, 3 kolom footer, Blockquote Indah, Full color, readmore,... Design By Utta Vifer Moons
  • Featured : 2 columns, Right sidebar, 3 kolom footer, Blockquote, Full color, Slider Post, Rotate Miring, readmore,... Design By Utta Vifer Moons
  • Tutorial Blogger, Free Download, Games, Tips dan Trik Lengkap

2 E-Commerce

Kamis, 17 Maret 2011
Share

Ecommerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem Ecom ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Com yang sebenarnya.
Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli
Mekanisme E-Commerce
Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.
Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.
Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
Software untuk Pembuatan E-Commerce
Dalam pembuatan ‘toko’ di internet (atau biasa disebut dengan istilah cybershop), diperlukan software-software tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual beli barang. Di pasaran, sudah terdapat software-software khusus untuk membuat sistem E-Com, seperti Intershop Online keluaran Intershop Communications, Merchant Server keluaran Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran iCat. Software-software itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat membangun cybershop, dan dijual dengan harga ribuan dollar. Pada umumnya software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan database untuk penyusunan katalog. Database yang digunakan biasanya adalah DB2, Oracle, atau SQL.
Alternatif Pembayaran untuk E-Commerce
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com.
Selain dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer. Web site yang menyediakan penjelasan mengenai cara pembayaran ini adalah http://www.icheck.com.
Keamanan di E-Commerce
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Jika tanda-tanda tersebut muncul, berarti Anda sedang ter-connect pada server yang aman. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.
Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.
Mekanisme SET
.
Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang.
SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.
Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama user dapat menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman).
Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com.
Jika pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.
E-Com di Indonesia
Sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan prototipe layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem e-com, investasi yang dikeluarkan tidak sebesar membangun suatu toko yang sebenarnya. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas, karena tidak terbatas pada satu kota tertentu. Selain itu, biaya penyelenggaraan dan promosi pada e-com juga lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem toko yang konvensional. Dengan banyak hal yang menguntungkan tersebut, diharapkan di Indonesia akan ada pihak-pihak tertentu yang bisa membuat dan mengelola e-commerce, sehingga akan menguntungkan semua pihak di Indonesia, baik penjual maupun pembeli.
Read more

0 Mulai masuk ke Dunia E-commerce?

Share

Pertanyaan-pertanyaan di atas sangat wajar bagi sebagian besar pengguna Internet di Indonesia melihat potensi yang “besar” untuk berkecimpung lebih dalam dunia virtual khususnya di e-commerce. Akan tetapi karena mungkin kurang pengetahuan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan e-commerce akhirnya menjadi kurang PD …
Filosofi dasar dalam media elektronik sebetulnya sangat sederhana. Pengalaman pribadi menunjukan bahwa rizki yang kita peroleh akan sebanding dengan alam & ibadah yang kita berikan pada orang banyak. Semakin effisien cara kita beramal di dunia digital / internet akan semakin lancar rizki yang diperoleh. Internet sangat memungkinkan untuk mengeffisienkan proses membagi ilmu pengetahuan, amal & ibadah sehingga akan bermanfaat untuk orang yang sangat banyak dalam waktu sekejap saja.
Pertanyaan yang sering sekali saya terima belakangan ini terutama di sekitaran e-commerce, seperti “dimana saya bisa belajar e-commerce?” “apakah ada kursus bersertifikat tentang e-commerce?” “bagaimana cara masuk kedunia ecommerce?”
Tulisan ini saya coba memberikan sedikit cara yang sangat sederhana sekali untuk menaikan PD anda-anda untuk terjun ke dunia “e-commerce”. Saya disini tidak memaksakan bahwa e-commerce haruslah merupakan e-commerce yang kompleks yang merupakan transaksi dagang yang serba otomatis antar database yang dipasang di server merchant. Transaksi kartu kredit pengguna dengan server di merchant semua merupakan tingkat lanjut dari e-commerce yang diproteksi keabsahan-nya dengan certificate authority (CA) untuk menjamin ke aslian pengguna & merchant-nya. Tidak, saya tidak akan memaksa semua ini … karena e-commerce dapat dilakukan dengan pola yang amat sangat sederhana sekali.
Terus terang modal yang dibutuhkan hanya kemampuan bahasa inggris, kemauan membaca & sedikit kemampuan untuk memakai Internet. Saya sarankan untuk melakukan pencarian di search engine di Internet seperti http://www.yahoo.com,http://www.infoseek.com ,http://www.altavista.com gunakan keyword seperti FAQ e-commerce, whitepaper e-commerce, payment method, network security untuk mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan e-commerce. Saya tidak akan membahas membahas e-commerce yang kompleks pada kesempatan ini tapi yang amat sangat sederhana sekali.
Baiklah, filosofi yang dipegang sebetulnya sangat sederhana sekali – seperti hal-nya segala bentuk transaksi dagang yang baik semua haruslah di landasi pada kepercayaan / “trust” … pembeli percaya pada penjual bahwa dia akan memberikan yang sesuai / cocok. Penjual juga percaya bahwa pembeli akan memberikan kompensasi yang sesuai dengan barang / jasa yang diambilnya. Bagaimana strategi membangun kepercayaan tersebut? itu yang lebih penting teknologi certificate authority, network security dll merupakan teknologi pendukung saja untuk membangun kepercayaan tersebut. Kalaukita perhatikan proses alamiah di dunia nyata bagaimana proses kepercayaan pada seseorang itu tumbuh? Biasanya berjalan dengan perlahan tidak secara langsung, mulai dari perkenalan masing-masing maupuninformasi lainnya.
Kadang memang akan lebih cepat dengan atribut yang biasa digunakan misalnya bentuk-bentuk tertentu berupa warung yang dapat diasumsikan dapat dipercaya untuk dilakukan transaksi dagang. Berbeda dengan kalau kita membeli barang dari iklan baris, kita akan lebih hati-hati lagi. Dilanjutkan dengan tanya jawab selanjutnya hingga akhirnya kepercayaan terbentuk dan transaksi dagang terjadi tanpa tekanan apapun dan keduanya merasa di untungkan.
Adakah cara sederhana untuk membangun kepercayaan itu di Internet? Perlukan menggunakan CA, network security untuk membangun kepercayaan tersebut? memang untuk e-commerce tingkat lanjut anda membutuhkan teknologi yang relatif canggih untuk membangun kepercayaan tersebut, adakah sesuatu yang sederhana untuk membangun kepercayaan tersebut?
Pengalaman menunjukan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan diskusi, dialog & komunikasi dua arah adalah cara yang paling sederhana untuk membangun kepercayaan “trust” yang dibutuhkan dalam e-commerce tersebut. Diskusi & komunikasi sangat mudah dan murah dilakukan menggunakan e-mail di Internet. Ikut aktif dalam mailing list di Internet, misal-nya e-commerce@itb.ac.id ,mastel-e-commerce@egroups.com ,warta-e-commerce@egroups.com , dan masih banyak lagi mailing list di Internet yang memungkinkan anda untuk berpartisipasi dan berdiskusi.
Start dengan membaca dulu cara rekan-rekan berdiskusi di mailing list yang bisa dilanjutkan dengan proses bertanya jika ada yang tidak di mengerti. Dengan semakin majunya pengetahuan yang kita miliki coba menjawab pertanyaan-pertanyaan dari rekan di mailing list. Pada tingkatan menjawab pertanyaan ini, kita sebetulnya sudah pada posisi produsen pengetahuan, diperlukan ketekunan mencari & membaca berbagai pengetahuan sebelum kita dapat menjawab dengan baik dan tepat. Untuk dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan tepat sebaiknya dari awal kita harus sudah membiasakan diri untuk menstrukturkan filling pengetahuan yang diperoleh dari Internet tersebut dalam folder-folder di komputer yang kita gunakan supaya mudah mencari berbagai pengetahuan tersebut. Filling system di PC akan sangat membantu dalam mencari pengetahuan dikemudian hari. Istilah keren-nya barangkali knowledge management.
Langkah selanjutnya dapat berkembang pada pembangunan Frequenty Asked Questions (FAQ) dari berbagai pertanyaan yang muncul di mailing list. Jika kita cukup berbaik hati, alangkah baiknya jika ilmu pengetahuan yang sudah kita strukturkan dalam bentuk filling system / knowledge management tersebut bisa di masukan ke Web pribadi di Internet. Pada tingkatan ini, secara otomatis trust dari masyarakat kepada anda akan tumbuh – masyarakat akan memandang anda sebagai “pakar”. Masyarakat akan sangat melihat komitmen yang anda lakukan dalam bidang yang anda sukai.Tentunya semua tidak akan selesai hanya sekedar join mailing list, menjawab pertanyaan di mailing lsit, membuat FAQ, mempublikasi Web. Pada tingkatan ini maka secara langsung transaksi-transaksi “dagang” & reward akan terjadi dengan sendiri-nya karena masyarakat percaya akan keahlian Anda & juga percaya akan komitmen yang diberikan. Tentunya transaksi “dagang” tersebut tidak harus berupa e-commerce yang kita kenal, sering kali hanya berupa pemesanan melalui e-mail.
Yang paling berat adalah jika anda mulai melakukan manouver-manouver untuk mengarahkan masyarakat ke sebuah tujuan tertentu. Menjadi moderator mailing list, mengarahkan komunitas yang ada untuk bergerak secara bersama-sama. Kata sederhananya memimpin masyarakat / komunitas. Tingkat ini membutuhkan komitmen yang lebih tinggi lagi.
Pengalaman menunjukan bahwa rizki sudah di atur dari atas sana. Menjawab pertanyaan di mailing list, membuat FAQ, membuat Web, memasukan tulisan ke detik.com, astaga.com, infokomputer.com yang semua bisa diakses secara gratisan (public domain) tampaknya sia-sia – tampaknya Allah itu maha adil & tidak pernah salah menghitung. Semakian banyak orang yang di untungkan oleh kita, semakin effisien amal & ibadah dilakukan maka hal yang sebanding akan diperoleh dari sisi rizki. E-commerce dll hanyalah perantara dari rizki yang akan diperoleh.
Oleh :Onno W. Purbo
Read more

1 Puncak Pertumbuhan e-Commerce Diprediksi 2013

Share

-
Online Shopping (foto: workers corner)
Online Shopping (foto: workers corner)

TANPA metode pembayaran yang pas, sulit bagi industri e-commerce berkembang cepat. Padahal tahun ini pertumbuhannya diprediksi tinggi.

Peter Pezaris, founder dan CEO Multiply mengatakan bahwa pada 2011 e-commerce di Indonesia siap tinggal landas. Medianya sudah banyak, pembelinya makin paham, ekosistemnya pun semakin terbentuk. Tapi ada satu masalah. Ternyata belum ada metode pembayaran online yang dianggap pas. Sebagian besar mereka yang bertransaksi online masih mengandalkan formula jual beli konvensional, yakni melalui transfer rekening bermodal kepercayaan, menggunakan jasa pihak ketiga (rekening bersama), ataupun bertemu langsung alias cash on delivery (COD).

Ketika pertumbuhan dari ekosistem jual-beli online ini sudah dianggap prospektif, menjanjikan,dan sangat besar, bayangkan betapa primitifnya ketiga transaksi di atas. Sebagai perbandingan, di Amerika seseorang bisa langsung membeli kopi Starbucks hanya dengan menunjukkan transaksi yang dilakukan di smartphone miliknya. Kasir tinggal melakukan scan barcode di smartphone tersebut dan pembeli bisa langsung menikmati kopinya tanpa perlu mengantre.

Pertanyaannya, apakah memang belum ada metode pembayaran yang pas? Metode pembayaran yang mudah dimengerti serta digunakan oleh para netizen pehobi belanja? Chief Marketing Officer (CMO) Kaskus Danny Oei Wirianto mengatakan, problematik e-commerce di Indonesia adalah banyaknya orang yang masih belum teredukasi dalam memanfaatkan metode pembayaran.

"Masih terpaku pada cara tradisional, seperti transfer antar-rekening bank," katanya.

Menurut Danny, hal ini muncul karena beberapa hal. Pertama, sistem pembayaran yang begitu mudah diadopsi oleh para pembeli maupun merchant belum ada. Alasan kedua masih berhubungan dengan yang pertama, yakni merchant-merchant yang ada saat ini belum siap mengadopsi sistem pembayaran tertentu. Kaskus sendiri sebenarnya sudah memiliki Kaspay, yang meski saat ini masih menjadi billing method, ke depannya akan difungsikan sebagai metode pembayaran.

Menurut Danny, pertumbuhan pengguna Kaspay cukup signifikan. Belum genap setahun penggunanya mencapai 80.000 member.

"Sejauh ini penetrasinya lumayan bagus tanpa promos," katanya. Saat ini ada sekitar 12 market place yang sudah menggunakan Kaspay untuk transaksi, antara lain Disdus.com, Kamera. co.id, KrazyMarket, serta Infokost. Danny menilai, pertumbuhan e-commerce tahun ini akan meloncat tajam.

"Saat ini Plasa.com sudah membenahi diri, kemudian Tokobagus.com sudah beriklan di TV, begitu juga dengan Rakuten.co.id yang terus mengedukasi pasar. Dalam 1-2 tahun ini ke depan adalah masa edukasi. Puncaknya saya perkirakan pada 2013," katanya.

Hal senada dituturkan CEO Gantibaju.com Aria Rajasa Masna. Menurut dia, tahun ini para pemain yang masuk dan bersaing ke sistem pembayaran online bakal marak.

"Pasarnya akan sangat padat," ujarnya.

Sejak tahun lalu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah meluncurkan layanan e-commerce untuk memproses transaksi online kartu kredit di website merchant. Dalam menyediakan layanan ini BCA didukung oleh MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment gateway.

Direktur BCA Henry Koenaifi berharap kemudahan dan kenyamanan e-commerce BCA akan mampu mendongkrak penjualan para merchant.

"Setelah memesan barang, pembeli tidak perlu lagi ke ATM untuk mentransfer pembayaran, namun dapat diklik langsung ketika mereka menyatakan konfirm terhadap barang pilihannya," katanya.

Tak hanya BCA, operator seluler Telkomsel secara tidak langsung berupaya masuk ke segmen ini. Sistem remote payment T-Cash miliknya diperbaiki. Mindset-nya diubah dari alat belanja menjadi mobile payment (alat bayar). Bahkan, layanan terbaru T-Cash memungkinkan pengguna mengirim uang dari ponsel secepat mengirim SMS. Nah,T-Cash bisa langsung di-cash out melalui merchant seperti Indomaret.

"Pelanggan tidak perlu ke ATM, tidak butuh ponsel yang bisa internet, juga tak perlu hafal nomor rekening," kata Vice President TCash Management Telkomsel Bambang Supriogo. Dengan TCash, pengguna juga bisa membayar tagihan listrik di PLN, tagihan air, serta tagihan telepon melalui SMS. T-Cash dapat dibelanjakan di lebih dari 7.500 lokasi merchant.

Telkomsel berharap pengguna T-Cash naik menjadi 7 juta pelanggan baru pada akhir 2011, meningkat hampir 100 persen dari pengguna saat ini yang sekitar 4 jutaan.T-Cash sendiri baru digunakan pada 2007 akhir. Menurut Bambang, bisnis ini terus tumbuh. Ceruknya juga besar.
Read more
 
Frengky FULL - ONLINE © 2011 | Design Template by Frengky-Online | Template Blogger Name | Online Transparent V. Frengky